Manajemen risiko adalah pendekatan terstruktur untuk mengatasi ketidakpastian terkait ancaman, berbagai aktivitas manusia termasuk penilaian risiko. Kemudian Manajemen Risiko adalah mengembangkan strategi untuk menghadapinya, dan mengurangi risiko melalui pengelolaan sumber daya.
Menurut Darmawi (2016), Manajemen risiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan risiko yang mungkin timbul dalam suatu perusahaan atau operasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi yang lebih besar.
Misalnya dalam proyek konstruksi sangat sulit untuk menghindari risiko, sehingga perlu untuk menjaga manajemen risiko karena manajemen risiko sangat mempengaruhi kegiatan dalam proyek konstruksi, jika manajemen proyek berlangsung, maka kegiatan yang akan dilakukan akan berjalan dengan mudah tanpa masalah terpengaruh oleh risiko tinggi.
Manajemen risiko adalah hal yang harus diperhatikan dalam suatu proyek konstruksi karena dapat berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas selama proyek konstruksi berjalan. Disisi lain berpengaruh juga terhadap biaya, kualitas pekerjaan yang dihasilkan, tenaga teknis dan evaluasi proyek.
Begitu pentingnya pengelolaan dalam konsep manajemen risiko. Berikut merupakan contoh risiko dalam proyek kontruksi (Flanagan & norman, 1993) :
-
-
- Kegagalan yang disebabkan tidak sesuainya dengan jadwal desain/konstruksi yang telah ditentukan
- Gambar perencanaan, detail perencanaan/izin tidak tersedia dalam waktu yang tepat
- Kondisi lapangan yang tidak terduga
- cuaca sangat buruk
- Pemogokan tenaga kerja
- Kenaikan tak terduga untuk harga material dan tenaga kerja
- Kecelakaan tenaga kerja yang berakibat cidera
- Kerusakan struktural karena metode kerja yang buruk.
- Kejadian tak terduga (banjir, gempa bumi, dll).
- Klaim kontraktor atas kerugian dan biaya akibat keterlambatan produksi akibat detail desain oleh tim desain.
- Kegagalan untuk menyelesaikan proyek dalam anggaran yang telah ditentukan.
-
Oleh karena itu Manajemen Risiko secara umum memberikan manfaat meliputi: (Mok et al., 1996) berguna untuk mengambil keputusan ketika menghadapi beberapa masalah yang kompleks, antara lain: 1) Terciptnya kondisi yang menguntungkan untuk membuat perkiraan biaya. 2) Memberikan pendapat dan intuisi untuk membuat keputusan yang tepat arah yang benar. 3) Memungkinkan pengambil keputusan untuk mengatasi risiko dan tidak pasti dalam situasi nyata.
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko dalam proyek dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya. Di sisi lain, perlu juga dicari cara untuk memaksimalkan peluang yang ada (Wideman, tahun 1992). Manajemen risiko memiliki satu tujuan, yaitu meminimalkan kejadian akan mempengaruhi keuntungan atau kerugian, untuk meningkatkan tingkat berdampak positif dan mengurangi kejadian yang berdampak negative berorientasi kerja. Tujuan ini akan mempengaruhi biaya, waktu, kualitas dan jangkauan.
Tujuan secara luas dari manajemen risiko adalah untuk melindungi organisasi atau risiko bisnis yang secara signifikan mempengaruhi operasi bisnis :
- Mendorong manajemen untuk lebih aktif dalam mengelola risiko yang timbul
- Membantu menciptakan kerangka kerja yang koheren untuk risiko yang muncul
- Sebagai peringatan kepada sumber daya untuk lebih berhati-hati dalam manajemen risiko hadapi untuk
- Memaksimalkan penanggulangan
- Bangun kapasitas setiap sumber daya untuk bersosialisasi terhadap risiko dan pemahaman risiko
- Membantu meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan atas informasi risiko yang terdapat dalam peta risiko.
3 PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO SECARA SISTEMATIS
- Identifikasi risiko
- Analisis dan penilaian risiko
- Bereaksi untuk tidak mengulangi risiko
Selanjutnya, apa manfaat Manajemen Risiko di tingkat korporasi? Mari kita semua memahami betapa pentingnya manajemen risiko.
Pentingnya manajemen risiko pada Korporasi
-
- Lindungi bisnis Anda
Manajemen Risiko adalah memberikan perlindungan bisnis terhadap tingkat risiko yang signifikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan bisnis.
-
- Membantu pembuatan Support Framework
Dalam proses pembuatan kerangka manajemen risiko yang konsisten untuk risiko-risiko yang ada pada proses dan fungsi bisnis di dalam perusahaan.
-
- Mendorong manajemen proaktif
Manajemen Risiko adalah Mendorong manajemen untuk proaktif dalam melakukan mitigasi potensi risiko
Semua perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko dan perusahaan perlu mengelola risikonya. Selain itu, manajemen risiko tidak dapat diletakkan di akhir agenda rapat pimpinan sebagai “masalah terpisah”. Namun, agenda utama dibahas secara berkala oleh Direksi. Risiko dalam bisnis adalah pasti dan dapat muncul kapan saja, bahkan pada saat pengambilan keputusan. Salah satu karakteristik perusahaan adalah adanya risiko dan pengembalian. Risiko sering muncul karena ada beberapa pilihan, masa depan tidak pasti, dan dampak dari setiap pilihan tidak dapat diketahui dengan pasti.
Akibatnya, setiap keputusan selalu memiliki biaya peluang. Risiko dalam konteks bisnis mencerminkan peristiwa yang dapat terjadi. Disadari atau tidak, peristiwa-peristiwa ini dapat diperkirakan